16
Nov
Bagi para pecinta steak, tentu sering mendengar berbagai istilah tingkat kematangan steak. Memilih tingkat kematangan steak memang tergantung selera. Umumnya di Indonesia, orang lebih memilih daging tenderloin maupun sirloin steak yang dimasak matang sepenuhnya. Berbeda dengan orang Barat yang dapat mengonsumsi steak dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda. Setiap tingkat kematangan akan memiliki rasa dan tesktur yang beragam. Agar lebih jelas, blog kali ini akan membahas seputar level-level atau tingkat kematangan steak yang ada.
Well Done
Tingkat kematangan well done adalah pilihan umum orang Indonesia. Ini adalah tingkat kematangan sempurna. Sirloin steak atau tenderloin steak pilihan Anda akan dimasak benar-benar kering dengan tekstur yang lebih keras dan tidak juicy. Karena kematangannya menyeluruh, Anda tidak akan menemukan rona merah sedikit pun di bagian dalam daging. Tekstur yang dihasilkan dengan tingkat kematangan ini akan lebih padat dan berserat.
Medium Well
Tingkat kematangan ini juga sangat cocok untuk lidah orang Indonesia. Seluruh bagian daging tenderloin atau sirloin sudah matang dengan tekstur yang empuk serta menyisakan sedikit rasa juicy. Perpaduan ini tentunya memberikan sensasi yang tepat untuk memanjakan lidah Anda. Anda bisa melihat sedikit warna merah muda pada bagian dalam daging sapi dengan aroma panggangnya yang menggoda. Tekstur yang dihasilkan oleh tingkat kematangan medium well juga lebih berserat.
Medium
Dari kelima tingkat kematangan steak yang ada, medium adalah yang paling populer di antara para pecinta steak di dunia. Kondisi daging sapi sudah cukup matang, berwarna kecokelatan di luar, namun masih agak berwarna kemerahan di dalam. Bagian daging sapi yang belum matang tersisa sekitar 40%. Aroma bakarnya menggugah dengan rasa juicy yang mengalir pada tekstur daging sapi yang pas untuk dinikmati.
Medium Rare
Pada tingkat ini, dagingnya dimasak hampir setengah matang, yaitu sekitar 40%. Tingkat kematangan ini ditandai dengan warna merah merona pada bagian tengah daging ketika dipotong. Tekstur daging sapi akan menjadi sangat juicy dan lembut, memberikan Anda kesempatan untuk benar-benar meresapi rasanya.
Rare
Umumnya, lidah orang Indonesia akan sulit menerima tingkat kematangan daging yang satu ini. Di sisi lain, orang Barat akan lebih meminati tingkat kematangan daging rare. Hal ini disebabkan karena 80% daging masih mentah dan berawarna merah. Kematangannya hanya 20% yaitu mencakup bagian luarnya saja. Dengan tingkat kematangan rare, tenderloin atau sirloin steak yang dihasilkan akan menjadi benar-benar lembut dan juicy. Tingkat kematangan ini tidak terlalu disarankan bagi orang Indonesia yang belum terbiasa dengan rasanya.
Untuk pilihan daging yang tepat dan sesuai dengan selera Indonesia, disarankan untuk memilih antara tenderloin atau sirloin. Perbedaan dari kedua jenis daging ini terletak pada kandungan lemak dan serta kelembutan dagingnya. Sesuai dengan namanya, tenderloin memiliki struktur yang lebih lembut dan kandungan lemak yang lebih sedikit. Sedangkan sirloin, memiliki rasa yang lebih kuat dengan kandungan lemak yang lebih banyak.
Demikianlah aneka tingkat kematangan steak yang dapat disajikan. Pilihlah steak dan tingkat kematangan sesuai dengan selera Anda. Dapatkan daging tenderloin ataupun sirloin yang berkualitas dengan memesannya secara online dari Puri Pangan Utama.